Pengertian dan Unsur-Unsur Kebudayaan
sumber gambar : greatnesia.id |
http://www.prayarafahshop.com/
Kebudayaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Setiap hari
manusia senantiasa berhubungan dengan unsur-unsur tertentu dari kebudayaan
yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Di sekolah, misalnya, pelajar mengasah kemampuan berpikirnya dengan
mempergunakan buku dan alat-alat tulis menulis untuk belajar. Para pelajar juga
berhubungan dengan para pelajar lainnya, berhubungan dengan para guru, dan lain
sebagainya. Hubungan-hubungan tersebut dilaksanakan atas dasar sistem nilai dan
sistem norma yang dietetapkan bersama.
Secara naluriah, manusia selalu didorong untuk memelihara
kelangsungan hidup, memiliki rasa ingin tahu, keinginan untuk hidup secara
lebih baik, dan sebagainya. Oleh karena itu manusia menggunakan kemampuan
akalnya untuk membudayakan diri dan memanfaatkan lingkungan sekitarnya.
Koentjaraningrat
mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
Pengertian
di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia merupakan kebudayaan
karena memang sangat sedikit dari tindakan manusia dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang tidak diperoleh melalui belajar. Beberapa tindakan manusia
yang diperoleh dengan tanpa melalui belajar di antaranya adalah beberapa
tindakan yang bersifat naluri atau refleks, beberapa tindakan akibat proses
fisioplogi, atau beberapa tindakan yang dilakukan dalam keadaan kalap (membabi
buta).
Ditinjau dari segi peristilahan, kata kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta, yakni buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang
berarti akal. Mengacu pada istilah ini, maka kebudayaan dapat diartikan dengan
hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Namun demikian, ada juga ahli lain yang
menganalisis bahwa kata budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk
budi-daya yang berarti daya dari budi.
Kata
kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta buddhayah, yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kata
kebudayaan dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan istilah culture dan
dalam bahasa belanda disebut cultuur. Kedua kata ini berasal
dari bahasa latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian culture
atau cultuur berarti sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk
mengolah dan mengubah alam.
Melville
J. Herkovits memandang bahwa kebucdayaan sebagai suatu yang suprorganic,karena
dapat diwariskan secara turun-temurun . Edward B. Taylor melihat
kebudayaan sebagai hal yang kompleks mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hokum , adat istiadat, kemampuan-kemapuan,
kebiasaan-kebiasaan, atausemua hal yang dimiliki manusia sebagai anggota
masyarakat.
Raph
linton mengemukakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari
pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki
dan diwariskan oleh anggota suatu,asyarakat tertentu.Koentjaraningrat kebudayaan
sebagai keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat
Selo soemardjan dan soelaeman soemardi kebudayaan sebagai semua hasil karya rasa dan cipta masyarakat. Contoh hasil karya masyarakat adalah teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture).
Atas dasar pemikiran ini, maka antara budaya dengan kebudayaan mengandung pengertian yang berbeda. Budaya merupakan daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa.
Cipta merupakan bagian dari jiwa manusia yang bersifat abstrak yang merupakan pusat dari intelegensi manusia. Cipta inilah yang akan menghasilkan aneka macam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Rasa merupakan bagian jiwa manusia yang bersifat abstrak yang merupakan pusat dari segala macam pertimbangan keras-lemah, baik-buruk, indah-tidak indah, dan lain sebagainya.
Rasa inilah yang akan menghasilkan aneka macam sistem nilai, sistem norma, estetika, untuk selanjutnya berkembang menjadi adat istiadat. Sedangkan karsa merupakan bagian jiwa yang bersifat abstrak yang merupakan pusat dari segala macam kehendak dan nafsu. Kehendak sangat bervariasi dan jumlahnya sangat banyak. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia, biasanya juga akan semakin tinggi pula kehendak yang dimilikinya. Sementara, pada masyarakat yang masih terbelakang, biasanya tidak memiliki kehendak yang bermacam-macam.
Perlu dibedakan antara pengertian kebudayaan dengan pengertian
peradaban. Peradaban yang dalam istilah Inggrisnya adalah civilization biasanya
dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang
halus, maju, dan indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun
pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, dan sebagainya. Istilah
peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai
sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan lain
sebagainya.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan terdiri dari tiga wujud,
yaitu:
(1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya,
(2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompkleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
(3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud yang pertama disebut juga dengan kebudayaan ideal karena merupakan wujud yang bersifat abstrak karena terdapat di dalam kepala atau di dalam pikiran manusia, tidak dapat diraba maupun dilukis. Namun demikian, isi pikiran manusia tersebut dapat dituangkan dalam bentuk karangan-karangan atau buku-buku hasil karya yang dapat disimpan di perpustakaan, disk, koleksi microfilm, dan sebagainya. Alam pikiran manusia merupakan suatu sistem yang saling berkaitan satu sama lain yang dikenal dengan istilah sistem budaya atau cultural system. Istilah yang tepat dalam bahasa Indonesianya adalah adat atau adat-istiadat.
Wujud yang kedua dikenal juga dengan istilah sistem sosial atau social system. Sistem sosial merupakan suatu tindakan berpola dari manusia itu sendiri yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia dalam berinteraksi dan bergaul satu sama lain yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sistem sosial ini bersifat nyata sehingga dapat diamati dan dapat didokumentasikan.
Wujud ketiga dari kebudayaan disebut juga dengan kebudayaan fisik (artifacts), yakni seluruh hasil aktivitas, hasil perbuatan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, wujud ketiga ini merupakan wujud yang paling nyata yang dapat diamati dan dapat diraba.
Clyde khulckhonh menyebutkan
tujuh unsur kebudayaan yakni :
1) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
(pakaian,perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan
transfortasi)
2) Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
(pertanian, peternakan, system produksi dan system distribusi)
3) System kemasyarakatan (system
kekerabatan,organisasipolitik, system hokum, dan system perkawinan)
4) Bahasa ( lisan maupun tertulis )
5) Kesenian ( seni rupa, seni suara, dan seni gerak)
6) System pengetahuan ; dan
7) System kepercayaan ( religi)
Ketujuh unsur kebudayaan pokok diatas disebut sebagai kebudayaan universal (cultural universal ). Ralp linton menyebutnya sebagai kegiatan-kegiatan kebudayaan (cultural activity) .
Fungsi kebudayaan meliputi :
1. Hasil karya manusia
2. Karsa masyarakat
3. Pola-pola perilaku (patterns of behavior)
Karakteristik kebudayaan meliputi :
·
Kebudayaan adalah
milik bersama
·
Kebudayaan
merupakan hasil belajar
·
Kebudayaan di
dasarkan pada lambing
·
Integrasi
kebudayaan
Sifat kebudayaan
1. Kebudayaan bersifat universal
2. Kebudayaan bersifat stabil dan dinamis
3. Kebudayaan cenderung mengisi dan menentukan
jalannya kehidupan manusia walaupun jarang disadari oleh manusia itu sendiri .
Dalam kehidupan bermasyarakat, ketiga wujud kebudayaan tersebut
tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat
mengatur dan sekaligus memberi pedoman terhadap segala tindakan dan karya
manusia. Selanjutnya, gagasan-gagasan, tindakan-tindakan, dan karya manusia
akan menghasilkan benda-benda yang merupakan bentuk fisik dari kebudayaan itu
sendiri. Sebaliknya, kebudayaan fisik yang telah dihasilkan akan membentuk
lingkungan hidup tersendiri yang akan mempengaruhi pola-pola berpikir dan
pola-pola perilaku bagi masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya.
Demikianlah Materi Penjelasan Pengertian dan Unsur Kebudayaan
, semoga bermanfaat.
https://www.materisma.com/2014/03/penjelasan-pengertian-dan-unsur.html?m=0
http://adasegala1.blogspot.com/2014/08/materi-kelas-xi-semester-2.html
Komentar
Posting Komentar